Sabtu, 15/06/2024 - 21:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Migran Mengeluh ke Biden Saat Kunjungannya ke Perbatasan

Joe Biden mengunjungi kota Texas El Paso, tepat di seberang perbatasan Meksiko

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

KOTA MEKSIKO – Migran Venezuela, Julio Marquez menjual permen lolipop di dekat perbatasan di kota Ciudad Juarez, Meksiko utara. Sambil menjajakan dagangannya, ia memegang papan karton bertuliskan “Bantu kami dengan apa pun yang berasal dari hati Anda.”

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Pesan serupa diungkapkan teruntuk Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang mengunjungi kota Texas El Paso, tepat di seberang perbatasan pada Ahad (8/1/2023) waktu setempat. “Kami berharap dia membantu kami, bahwa dia membiarkan kami lewat, karena kami sangat menderita di sini di Meksiko,” kata Marquez (32 tahun). “Dia harus mendengarkan orang-orang di sisi ini,” imbuhnya.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

Kunjungan perbatasan pertama Biden sebagai presiden terjadi beberapa hari setelah kebijakan baru AS ditetapkan. Kebijakan itu bertujuan mengurangi migrasi ilegal. Namun kebijakan itu menuai kritikan para pendukung migran karena membatasi akses suaka.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Pendekatan dua kebijakan tersebut menawarkan jalur hukum ke AS untuk orang Kuba, Nikaragua, Haiti, dan Venezuela tertentu yang memiliki sponsor AS. Namun itu juga mengusir orang dari kebangsaan tersebut kembali ke Meksiko jika mereka mencoba melintasi perbatasan tanpa izin.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Dokter di Gaza: Persediaan Kami tidak akan Bertahan Lama

 

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Agen migrasi Meksiko dan polisi negara bagian pada Sabtu berpatroli di tepi beton sungai Rio Grande yang memisahkan Ciudad Juarez dan El Paso. Ini menyusul sekelompok keluarga berusaha memanjat melalui kawat berduri ke AS saat itu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

“Menunduk,” kata Erlan Garay dari Honduras menginstruksikan seorang wanita Kolombia dan ketiga anaknya, termasuk seorang anak laki-laki berusia 8 tahun yang memegang mainan Spiderman.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

“Mereka akan meminta suaka, mereka punya kesempatan,” katanya.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

Ia mengakui akan mencari tempat lain untuk menyeberang secara sembunyi-sembunyi, dan mengabaikan setetes darah di mana pagar menusuk tangannya. Sedangkan Marquez mengatakan dia dan rekannya, Yalimar Chirinos (19 tahun) tidak memenuhi syarat untuk program masuk resmi baru karena mereka kekurangan sponsor AS.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Mereka terus-menerus mengubah undang-undang, setiap minggu,” kata Chirinos yang mengenakan hoodie hitam dan satu sarung tangan merah muda dan biru untuk menangkal hawa dingin.

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard
Berita Lainnya:
Donald Trump Siap Hadapi Kemungkinan Diputus Bersalah di Perkara Hush Money

Keduanya telah menghabiskan lima bulan di Meksiko setelah melintasi beberapa negara dan hutan Darien yang berbahaya antara Kolombia dan Panama. Mereka tidur di malam hari di jalan tanpa tenda atau selimut, berpelukan agar tetap hangat, waspada terhadap penjahat yang diketahui merampok dan menculik migran.

Marquez mengatakan dia akan bertahan 15 hari lagi berharap menemukan rute legal ke AS sebelum mencari jalan kembali ke Venezuela. “Aku tidak ingin berada di sini lagi,” katanya sambil menangis. “Pak Presiden, jika Anda akan mendeportasi saya, deportasi saya kembali ke negara saya, bukan kembali ke Meksiko,” kata dia.

Migran lainnya tidak terpengaruh, bahkan setelah pengusiran mereka sendiri ke Meksiko. “Kirim saya ke mana pun Anda mau, saya akan kembali,” kata Jonathan Tovar (29 tahun) dari balik pagar kantor migrasi Meksiko di Ciudad Juarez. “Saya ingin presiden Amerika Serikat memberi saya dan keluarga saya kesempatan,” imbuhnya.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

وَعُرِضُوا عَلَىٰ رَبِّكَ صَفًّا لَّقَدْ جِئْتُمُونَا كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ ۚ بَلْ زَعَمْتُمْ أَلَّن نَّجْعَلَ لَكُم مَّوْعِدًا الكهف [48] Listen
And they will be presented before your Lord in rows, [and He will say], "You have certainly come to Us just as We created you the first time. But you claimed that We would never make for you an appointment." Al-Kahf ( The Cave ) [48] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi